Ketika Halimah dan Harits kembali ke rombongan, mereka melihat semua kawan mereka telah mendapatkan bayi untuk dibawa pulang dan disusui.
Melihat itu, Halimah berkata kepada suamibya, "Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku pulang tanpa membawa bayi. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya."
"Tidak salah kalau engkau mau melakukannya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kita keberkahan melalui anak yatim tersebut."
Begitulah, saudaraku. Akhirnya Halimah dan suaminya kembali menemui Aminah dan membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah melepas bayi mungilnua itu dengan perasaan lega bercampur sedih. Lega karena akhirnya ada yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus berpisah dengannya selama dua tahun.
"Pergilah, Nak. Ibu menunggumu di sini," bisik Aminah dengan pipi yang hangat dialiri air mata.
Tatkala menggendong Muhammad, Halimah keheranan, "Aku tidak merasa repot membawanya, seakan-akan tidak bertambah beban."
Kemudian, Halimah menyusui Muhammad.
"Lihat, bayi ini menyusu dengan lahap," kata Halimah kepada suaminya.
Setelah menyusui Muhammad, Halimah menyusui bayinya sendiri. Bayi itu juga menyusu dengan lahap. Setelah itu, Muhammad dan bayi Halimah tertidur dengan lelap.
"Anak kita tertidur dengan lelap," bisik Halimah kepada suaminya, "padahal, sebelumnya kita hampir tidak bisa tidur karena ia rewel terus sepanjang malam."
Malam itu, keduanya bertambah heran karena unta tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.
"Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini unta tua kita tidak menghasilkan susu setetes pun," gumam Harits.
Suami istri itu meminum air susu unta sampai kenyang.
"Malam ini benar-benar malam yang indah," kata Halimah kepada Harits, "bayi kita tertidur lelap dan kita pun bisa beristirahat dengan perut kenyang."
"Demi Allah, tahukah engkau Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah."
"Demi Allah, aku pun berharap demikian."
Apa lagi yang akan terjadi pada Halimah dan keluarga selama menyusui Muhammad kecil ?
Ikuti kisahnya di Sirah Nabawiyah selanjutnya...
Informasi tambahan :
Kebanggaan Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam
Lingkungan di Bani Sa'ad benar-benar sangat murni. Kelak Rasulullaah Shalallaahu 'Alaihi Wassallam pun dapat berkata dengan bangga, "Aku adalah keturunan Arab yang paling tuleb. Sebab aku anak suku Quraisy yang menyusu di Bani Sa'ad bin Bakr.
Kisah Sirah Nabawiyah ini diambil dari buku "Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wassallaam Teladanku" jilid 1 halaman 62-63
#MuhammadTeladanku
#Mute
#ODOS
#Kisah
#SirahNabawiyah
#SpiritNabawiyahCommunity